Rabu, 16 April 2014

PEREKONOMIAN INDONESIA


  •         GAMBAR DAN PENJELASAN TENTANG CIRCULAR FLOW ACTIVITY












        Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor :
1.      Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
2.      Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
3.      Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4.      Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

  •    SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI DUNIA
                                         
1         1. Sistem Tradisi
Mekanisme koordinasi berdasarkan tradisi berlaku dalam perekonomian yang masih berada dalam tahap sangat sederhana (subsistence level), di mana kegiatan ekonomi sangat terbatas, jumlah penduduk masih sangat sedikit dan saling mengenal. Karena itu ikatan kekeluargaan juga masih sangat kuat. Pada tahap ini tujuan berproduksi tidaklah terlalu dimotivasi oleh semangat menari keuntungan. Skala produksi masih sangat kecil, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kelebihan produksi ditukarkan (barter) dengan produksi lain dari keluarga/unit ekonomi yang lain.
Dalam sistem ekonomi tradisi masaalh yang terbesar yang dihadapi adalah rendahnya inovasi dan produktivitas, serta begitu buruknya distribusi pendapatan.


2        2.  Sistem Komando
             Dikatakan sistem komando karena mekanisme koodinasinya memang berdasarkan pusat kekuasaan (central authority). Semua kegiatan ekonomi yang penting: produksi, konsumsi, dan distribusi ditentukan oleh lembaga kekuasaan. Lembaga yang diberikan hak koordinasi ekonomi disebut perencanaan terpusat (central planning). Perekonomian komando umumnya merupakan perekonomian yang berideologi Sosiolisme, Marxisme, atau Komunisme. Sistem ekonomi komando sangat menolak mekanisme pasar. Penolakan mekanisme pasar merupakan konsekuensi dari penolakan ideologi kapitalisme. Ternyata hancurnya perekonomian komando disebabkan oleh rendahnya motivasi rakyat untuk bekerja dan terjadinya korupsi para pemimpin partai.

          3.  Sistem Ekonomi Pasar
Ekonomi pasar (market economy) mengandalkan interaksi kekuatan permintaan-penawaran sebagai alat alokasi yang efisien. Indikator yang digunakan para pelaku ekonomi untuk bertindak adalah tingkat harga dan perubahannya. Jika tingkat harga makin tinggi, menunjukkan indikasi bahwa permintaan relatif lebih besar daripada penawaran. Begitu juga sebaliknya. Berdasarkan itulah produsen dan konsumen memosisikan  diri.
Kelebihan (kekuatan) dari sistem pasar adalah kecilnya peranan pemerintah, yang berarti juga menekan biaya-biaya birokrasi. Tetapi sistem ekonomi pasar hanya dapat memberikan hasil yang baik bila struktur pasar benar-benar pasar persaingan sempurna, yang tidak terhambat oleh dimensi waktu dan tempat.

4         4. Sistem Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis (capitalist economy) adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Lima institusi pokok yang membangun sistem ekonomi kapitalis adalah :
a.       Hak kepemilikan
b.      Keuntungan
c.       Konsumerisme
d.      Kompetisi
e.       Harga

5                    5. Sistem Sosialis
Jika sistem kapitalis sangat percaya bahwa kemakmuran bersama harus dibangun di atas fondasi kemakmuran individu, sistem sosialis (Sosialist Economy) berpandangan sebaliknya. Kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Konsekuesinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor ekonomi harus ditekan sedikit mungkin. Itulah sebabnya, dalam masyarakat sosialis sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan sosial (social property).
Variasi ideologi Sosialisme sangat beragam. Ada yang berlandaskan agama (Sosialisme-Religius), atau berlandaskan asas demokrasi (Sosialisme-Demokratis).

6        6. Sistem Campuran
          Sistem ekonomi kapitalis atau sosialis mempunyai kelemahan masing-masing. Adanya sistem ekonomi campuran (mixed economy) adaalh untuk mengkombinasikan kekuatan sistem sosialis dan sistem kapitalis, sekaligus mereduksi atau saling menutupi kelemahan-kelemahan kedua sistem tersebut.


  •     SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI INDONESIA
Ø  Sejarah Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia

• Tahun 1950-1959 : Sistem Ekonomi Liberal (Masa Demokrasi)
            Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomiannya diserahkan pada pasar. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi terutama pengusaha Cina.

• Tahun 1959-1966 : Sistem Ekonomi Etatisme (Masa Demokrasi Terpimpin)
            Sebagai akibat dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesiamenjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi.Akan tetapi,kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pada masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.

• Tahun 1966-1998 : Sistem Ekonomi Pancasila (Demokrasi Ekonomi)
            Setelah sistem ekonomi liberal dan etatisme yang tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila.

• Tahun 1998-sekarang : Sistem Ekonomi Pancasila (Demokrasi Ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal.


Sumber :    §  http://kentanggaul.blogspot.com/2013/03/sistem-perekonomian-indonesia.html
§  Rahardja,Prathama dan  Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi(Mikroekonomi & Makroekonomi), Edisi ketiga, Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.