- GAMBAR DAN PENJELASAN TENTANG CIRCULAR FLOW ACTIVITY
Model
Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor :
1. Sektor
Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang
dianggap homogen dan identik.
2. Sektor
Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa.
3. Sektor
Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur
kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4. Sektor
Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
- SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI DUNIA
1 1. Sistem
Tradisi
Mekanisme
koordinasi berdasarkan tradisi berlaku dalam perekonomian yang masih berada
dalam tahap sangat sederhana (subsistence level), di mana kegiatan ekonomi
sangat terbatas, jumlah penduduk masih sangat sedikit dan saling mengenal.
Karena itu ikatan kekeluargaan juga masih sangat kuat. Pada tahap ini tujuan
berproduksi tidaklah terlalu dimotivasi oleh semangat menari keuntungan. Skala
produksi masih sangat kecil, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Kelebihan produksi ditukarkan (barter) dengan produksi lain dari keluarga/unit
ekonomi yang lain.
Dalam
sistem ekonomi tradisi masaalh yang terbesar yang dihadapi adalah rendahnya
inovasi dan produktivitas, serta begitu buruknya distribusi pendapatan.
2 2. Sistem Komando
Dikatakan
sistem komando karena mekanisme koodinasinya memang berdasarkan pusat kekuasaan
(central authority). Semua kegiatan ekonomi yang penting: produksi, konsumsi,
dan distribusi ditentukan oleh lembaga kekuasaan. Lembaga yang diberikan hak
koordinasi ekonomi disebut perencanaan terpusat (central planning).
Perekonomian komando umumnya merupakan perekonomian yang berideologi Sosiolisme,
Marxisme, atau Komunisme. Sistem ekonomi komando sangat menolak mekanisme
pasar. Penolakan mekanisme pasar merupakan konsekuensi dari penolakan ideologi
kapitalisme. Ternyata hancurnya perekonomian komando disebabkan oleh rendahnya
motivasi rakyat untuk bekerja dan terjadinya korupsi para pemimpin partai.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Ekonomi
pasar (market economy) mengandalkan interaksi kekuatan permintaan-penawaran
sebagai alat alokasi yang efisien. Indikator yang digunakan para pelaku ekonomi
untuk bertindak adalah tingkat harga dan perubahannya. Jika tingkat harga makin
tinggi, menunjukkan indikasi bahwa permintaan relatif lebih besar daripada
penawaran. Begitu juga sebaliknya. Berdasarkan itulah produsen dan konsumen
memosisikan diri.
Kelebihan
(kekuatan) dari sistem pasar adalah kecilnya peranan pemerintah, yang berarti
juga menekan biaya-biaya birokrasi. Tetapi sistem ekonomi pasar hanya dapat
memberikan hasil yang baik bila struktur pasar benar-benar pasar persaingan
sempurna, yang tidak terhambat oleh dimensi waktu dan tempat.
4 4. Sistem Kapitalis
Sistem
ekonomi kapitalis (capitalist economy) adalah sistem ekonomi yang aset-aset
produktif dan atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh
sektor individu/swasta Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual
untuk memperoleh laba.
Lima
institusi pokok yang membangun sistem ekonomi kapitalis adalah :
a. Hak
kepemilikan
b. Keuntungan
c. Konsumerisme
d. Kompetisi
e. Harga
5 5. Sistem Sosialis
Jika
sistem kapitalis sangat percaya bahwa kemakmuran bersama harus dibangun di atas
fondasi kemakmuran individu, sistem sosialis (Sosialist Economy) berpandangan
sebaliknya. Kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan
kemakmuran bersama. Konsekuesinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi
atau faktor-faktor ekonomi harus ditekan sedikit mungkin. Itulah sebabnya,
dalam masyarakat sosialis sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan
sosial (social property).
Variasi
ideologi Sosialisme sangat beragam. Ada yang berlandaskan agama
(Sosialisme-Religius), atau berlandaskan asas demokrasi
(Sosialisme-Demokratis).
6 6. Sistem Campuran
Sistem
ekonomi kapitalis atau sosialis mempunyai kelemahan masing-masing. Adanya
sistem ekonomi campuran (mixed economy) adaalh untuk mengkombinasikan kekuatan
sistem sosialis dan sistem kapitalis, sekaligus mereduksi atau saling menutupi
kelemahan-kelemahan kedua sistem tersebut.
- SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI INDONESIA
Ø
Sejarah Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
• Tahun
1950-1959 : Sistem Ekonomi Liberal (Masa Demokrasi)
Masa ini disebut masa liberal,
karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip
liberal. Perekonomiannya diserahkan pada pasar. Padahal pengusaha pribumi masih
lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi terutama pengusaha
Cina.
• Tahun 1959-1966
: Sistem Ekonomi Etatisme (Masa Demokrasi Terpimpin)
Sebagai akibat dari Dekrit Presiden
5 Juli 1959, Maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur
ekonomi Indonesiamenjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh
pemerintah). Dengan sistem ini diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama
dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi.Akan
tetapi,kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pada masa ini belum mampu
memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
• Tahun 1966-1998
: Sistem Ekonomi Pancasila (Demokrasi Ekonomi)
Setelah sistem ekonomi liberal dan
etatisme yang tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila.
• Tahun
1998-sekarang : Sistem Ekonomi Pancasila (Demokrasi Ekonomi) yang dalam
prakteknya cenderung liberal.
§ Rahardja,Prathama dan Mandala Manurung,
Pengantar Ilmu Ekonomi(Mikroekonomi & Makroekonomi), Edisi ketiga,
Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.