MAKALAH
AKUNTANSI KOMPARATIF
Disusun Oleh :
Putri Citraningrum
27213001
4EB29
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2017
Putri Citraningrum
27213001
4EB29
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2017
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di era globalisasi yang sangat cepat dengan
kemajuan tekhnologi, aktivitas pasar modal pun dituntut untuk setara dalam
memberi kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adalah hal yang di lihat
dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak
internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan
ekonomi. Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi alokasi pemusatan sumber dana oleh
pengguna. Jika informasi tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang
terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efisien.
Akuntansi Internasional mempunyai peran yang
sangat kompleks, dimana ruang lingkup pelaporannya ialah perusahaan yang
multinasional dengan operasi dan transaksi lintas negara dengan kewajiban
pelaporannya terhadap pengguna pelaporan di Negara lain. Sampai saat sekarang
ini, negara barat masih gencar mempromosikan perlunya harmonisasi standar
akuntansi internasional. Tujuan utama upaya tersebut adalah untuk meningkatkan
daya banding (comparability) laporan keuangan terutama bagi perusahaan
multinasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan
jika pihak barat membentuk suatu badan yang dinamakan International Accounting
Standard Committee (IASC), yang sekarang berubah namanya menjadi International
Accounting Standard Board (IASB). Badan ini bertugas menghasilkan standar
akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS).
Amerika Serikat Serikat
dan Jepang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi. Dibandingkan negara-negara lain, Amerika Serikat Serikat merupakan
pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi perusahaan-perusahaan besar bertaraf
internasional. Jepang menjadi negara dengan perekonomian tertinggi kedua
serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis terbesar dunia. Kedua Negara
tersebut merupakan pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards committee), sekarang menjadi Dewan Standar Akuntansi
Internasional (IASB- International Accounting
Standards Board), dan mereka juga memiliki peraturan utama dalam
menjalankan agenda IASB. Sebagai tambahan, kedua lembaga pengatur standar
tersebut memiliki komitmen untuk memusatkan prinsip akuntansi umum berlaku
nasional (GAAP-national generally accepted accounting principles) dengan Standar Laporan
Keuangan Internasional (IFRS-International Financial Reporting Standards). Prancis merupakan penyokong
utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Prancis merupakan salah satu
dari Sembilan Negara yang melakukan kesepakatan pembentukan IASC (International Accounting Standards Committee). Pada
tahun 1973 di Inggris. Seperti yang telah kita tahu bahwa IASC adalah komite
yang menyusun International Accounting Standards (IAS) yang kemudian IASC berkembang menjadi The
International Accounting Standard Board (IASB) dan IAS berkembang menjadi
International Financial Reporting Standards (IFRS).
Oleh karena itu diperlukan pembahasan lebih mendalam
tentang sistem akuntansi di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat,
Jepang, Prancis, dan Inggris.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
sistem akuntansi yang berlaku di negara Amerika
Serikat, Jepang, dan Prancis, dan Inggris ?
2.
Apa perbedaan sistem
akuntansi di negara Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis, dan Inggris ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem
akuntansi yang berlaku di negara Amerika
Serikat, Jepang, dan Prancis, dan Inggris.
2. Untuk mengetahui perbedaan sistem akuntansi di negara Amerika Serikat,
Jepang, Prancis, dan Inggris.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Standar Akuntansi
Standar Akuntansi adalah regulasi aturan
(termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar
akuntansi. Dapat dikatakan standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan
standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan standar.
Empat (4) alasan mengapa praktik tidak sesuai dengan standar yaitu :
1.
Di kebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan akuntansi resmi cenderung lemah dan
tidak efektif.
2.
Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan
informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3.
Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dalam
perlakuannya dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.
4.
Di beberapa
negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan
kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta
meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh
proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan
pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak,
perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi
keamanan.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik
akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.
Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain, standar di
ambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar; seperti
tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaiangan pendapatan dalam pasar
modal.
Profesi
auditing cenderung dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut
penyajian wajar (khusus yang dipengaruhi Negara Inggris) dan auditor lebih
dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan
atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan di negara dengan
hukum kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara karena tujuan utama
audit adalah memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai
dengan ketentuan hukum.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi,
laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran
yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·
Kebijakan akuntansi yang diikuti.
·
Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam
menetapkan kebijakan akuntansi yang penting.
·
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
C. Patokan Akuntansi
·
Semua kombinasi bisnis dianggap
pembelanjaan.
·
Goodwill diuji setiap tahun untuk
memeriksa penurunan nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam pendapatan.
·
Penanaman modal dalam perusahaan gabungan
dengan metode ekuitas.
·
Translasi laporan keuangan dari
operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
·
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan
atau harga pasar.
·
Depresiasi dibebankan secarasistematis
atas umur penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian manfaat.
·
Persediaan dinilai secara FIFO atau beban
rata-rata sesuai menurut IFRS.
·
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan
diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
·
Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar
penuh.
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Akuntansi 4 Negara
1.
AMERIKA SERIKAT SERIKAT
Akuntansi di Amerika
Serikat Serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting Standard Board – FASB), akan tetapi yang menjadi
penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan
Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commission –SEC). Kunci utama
yang memungkinkan sistemshared power ini bekerja dengan efektif
adalah 1973 SEC Accounting Series Release (ASR) No. 150 yang
mengemukakan :
Komisi bermaksud
melanjutkan kebijakannya dalam mencari sector swasta untuk kepemimpinan dalam
rangka membangun dan meningkatkan prinsip-prinsip akuntansi. Untuk tujuan
praktik kebijakan, prinsip, standar, dan praktik yang dikeluarkan secara resmi
oleh FASB dalam interpretasi dan pernyataannya, yang dipertimbangkan oleh
komisi yang memiliki dukungan kewenangan substansial, dan bagi yang tidak setuju
dengan keputusan FASB akan dianggap tidak memiliki dukungan.
a.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi di Amerika Serikat Serikat bersifat Common
Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan Standart Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting Standard Board- FASB), namun untuk
kewenangannnya dibawah SEC ( Securities and Exchange Commisson).
Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standart akuntansi dan
laporan perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sektor swsta dalam penerapan
standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember
2006 telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi Keuangan 158 ( 158
Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan
untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah
maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan
untuk mengembil kredit, investasi dsb.
Prinsip Akuntansi yang Berlaku umum (Generally Accepted Accounting
Principles- GAAP) terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan,
peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam mempersiapkan laporan
keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah SFASs. Pada tahun
2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan
tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka
serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan
utama yang muncul dapat diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002,
ditandatangani UU Sarbanes-Oaxley Act yang secara signifikan
memperluas persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan, dan laporan
serta regulasi proesi audit.
b.
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika Serikat Serikat meliputi:
1.
Laporan Manajemen
2.
Laporan auditor independen
3.
Laporan Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca,
laporan arus kas, laba-rugi komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
4.
Diskusi manajemen dan analisa
hasil operasional dan kondisi keuangan
5.
Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak
yang paling kritis pada laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan keuangan
7.
Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8.
Data triwulan terpilih
c.
Patokan Akuntansi
·
Penggabungan bisnis dihitung seprti sebuah pembelian
·
Goodwill dikapitalisasi sebagai selisih antara harga
pasar yang dipertimbangkan dengan harga pasar dibawah aset bersih yang diperoleh
·
Aset berwujud dan tidak berwujud inilai dengan
harga perolehan
·
Persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
·
LIFO digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
·
Penyesuaian mata uang asing megikuti persyaratan
dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada tambahan fungsional mata uang asing untuk
menentukan metodologi penyesuaian pertukaran mata uang asing
·
Penyusutan dan amorrtisasi ditentukaan dengan
estimasi umur ekonomis
·
Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan saat
terjadinya
2. JEPANG
Pembukuan dan laporan
keuangan di Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh
domestik dan internasional. Untuk memahami sistem
pembukuan Jepang, kita harus memahami budaya, praktik bisnis dan
sejarah Jepang. Perusahaan Jepang memiliki ketertarikan ekuitas tersendiri,
dan sering kali bergabung dengan firma milik pribadi yang lain. Keterhubungan
daerah investasi industri
konglomerat raksasa ini disebut keiretsu.
a. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang
perusahaan (companuy low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities
and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate
income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang
perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum
tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling
memiliki pengaruh besar. Semua perusahaan yang didirikan berdasrkan
undang-undang perusahaan diwajibkan untuk
memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang
perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada perusahaan
kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh
auditor yang berwenang. Baik
auditor berwenang atau independen, keduanya harus
mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan sekuritas.
Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi
profesional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh.
Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur
dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaan
terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh
akuntan publik bersertifikasi (certified public accountans - CPAs).
b. Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung
di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang
berwenang untuk disetujui pada saat rapat pemegang saham,
yang isinya antara lain:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan bisnis
5. Jadwal terkait
c. Patokan Akuntansi
Metode pooling
of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada
situasi tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan
lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill
dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi
lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai.
Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika
perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan
finansial. Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan,
gabungan yang profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata
uang, aset dan kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat
kurs saat itu (akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta
penyesuaian pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan yang harus
dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan
bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost
flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi dalam saham
dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang
berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance (saldo menurun)
merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji dengan
penurunan nilai.
Kontrak sewa yang
memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan
lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak
tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode
kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat
diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan
dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur
dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.
3.
Prancis
Prancis merupakan
penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional)
formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi
mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut
dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the
European Union. Pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk
mengimplementasikan persyaratan Seventh DirectiveUni Eropa pada
laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
·
Tujuan dan prinsip
laporan dan akuntansi keuangan
·
Definisi aset, utang,
ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
·
Aturan-aturan valuasi
dan pengakuan
·
Daftar akun,
persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah
terstandardisasi
·
Contoh laporan
keuangan dan aturan presentasinya
Pemerintah pengguna
daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena
ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Prancis sangat terhubung
dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi
komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang
mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua
hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code de Commerce telah ada pda
tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada tahun 1681 (menteri keuangan pada masa
Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai sebuah bagian dari
sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada hukum tertulis. Undang-undang
pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian
menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Dasar utama untuk
regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi
1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi semua
perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut dimasukkan kedalam Code de Commerce.
Undang-undang komersial dalam Code de Commerce memiliki ketentuan akuntansi dan
laporan yang luas. Persediaan aset dan utang tahunan diperlukan. Tinjauan yang
baik dan benar untuk laporan keuangan harus diberikan, dan catatan akuntansi
tertentu diberikan pesanan khusus dalam kelanjutan hukum tertentu. Catatan
akuntansi, yang secara hukum memberikan bukti dan verifikasi, sangat dianggap
sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.
Undang-undang
perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Prancis. Pengeluaran bisnis
bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam
laporan keuangan tahunan.
a.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan standar di Prancis:
1.
Counseil National de
la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite de la
Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.
Autorite des Marches
Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre des
Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5.
Compagnie Nationale
des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-Undang
Auditor)
CNC terdiri dari 58
anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan, persatuan
dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Tergabung dengan
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi
pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk
menjalankan peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi
yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau
pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan teknis CNC dilakukan oleh komite atau
staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee tergabung dalam CNC untuk
menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat.
Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh karena kebutuhan
akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar
akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan
rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya
merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda, CNC, AMF, OEC, dan CNCC,
dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan
dalamOfficial Journals of the French Republic setelah mendapatkan
persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan
Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada
sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan
dengan Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting
yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawasi masalah-masalah
pasar yang baru dan operasi pasar modal regional dan nasional. AMF memiliki otoritas
untuk mengeluarkan antara laporan dan pengungkapan tambahan untuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Presiden Prancis mengangkat ketua AMF dan
komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden. Susunan ini memberikan
kebebasan dari departemen pemerintah lainnya. AMF bertanggung jawab untuk
melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis
yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of
Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang
aspek-aspek hukum, ekonomi dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF
(termasuk laporan tahunan). Accounting Devision (SACF)
memeriksa kepatuhan standar akuntansi. AMF memiliki kekuasaan yang besar untuk
mewajibkan perusahaan mengubah artikel-artikel yang meragukan dalam
berkas-berkas mereka. Jadi diperlukan, AMF bisa mengambil tindakan
administratif terhadap sebuah perusahaan untuk memaksakan kepatuhan.
Di Prancis profesi
akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor Prancis diwakili
oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam keanggotaannya.
Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi persyaratan untuk
keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan hubungan dan kerja sama
yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya berpartisipasi dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan mewakili Prancis dalam
IASB.
Praktik akuntansi
publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptabledibatasi
untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau
catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin juga
memberikan layanan pajak, sistem informasi, dan jasa penasihat manajemen. OEC
berada di bawah yurisdiksi Menteri Ekonomi dan Keuangan. Sebagian besar
usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah praktik profesional, walaupun sebelum
CRC didirikan semua usahanya memberikan interprestasi dan rekomendasi pada
penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
Sebaliknya, CNCC
(asosiasi auditor resmi profesional-commissaries aux comptes) berada di
bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang, hanya auditor resmi
yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan keuangan. CNCC
mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi standar profesional yang
ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin informasi yang memberikan bantuan
teknis. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya di tempat lain.
Namun, auditor Prancis harus melapor kepada oditur negara bagian untuk setiap
tindakan kriminal yang mereka dapati selama masa audit. Haut Conseil du
Commissariat aux Comptes (High Council of External Auditors) didirika pada
tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya dalam hal etika dan
kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah Menteri Kehakiman.
Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan laporan auditor pada
kendali internal.
AMF bertanggung jawab
untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF
bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des Activites-CENA)
untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapannya
bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar
sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam
kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
b.
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan
keuangan
4.
Laporan direktur
5.
Laporan auditor
Laporan keuangan dari
semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran
tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan
sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Tidak ada
persyaratan untuk laporan perubahan dalam posisi keuangan atau laporan arus
kas. Namun, CNC merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua
perusahaan besat Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan
gabungan sama-sama diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan dari
persyaratan gabungan. Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan keuangan
yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan kecil menengah.
Untuk memberikan
tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan keuangan harus
disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang
baik (sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah
persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk
hal-hal berikut:
·
Penjelasan pengukuran
aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·
Perlakuan akuntansi
untuk barang dengan mata uang asing
·
Laporan perubahan
dalam aset tetap dan depresiasinya
·
Rincian provisi
·
Rincian setiap
revaluasi
·
Laporan utang dan
piutang menurut waktunya
·
Daftar anak
perusahaan dan pembagian saham
·
Jumlah tanggungan
pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
·
Rincian pengaruh
pajak pada laporan keuangan
·
Jumlah rata-rata
karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
·
Analisis perputaran
menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur
mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu tahun,
prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca,
aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan
selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus
diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan
yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan, dimulai
pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang
lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
·
Pemakaian air, bahan
baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
·
Aktivitas untuk
mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan
biayanya
·
Jumlah penyisihan
untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undanng
prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki
pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan
proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka,
perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus
kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi
laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi
hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirim kepada
dewan direktur dan perwakilan pegawai; dokumen tersebut tidak diberikan kepada
pemegang saham atau masyarakat umum kecuali diberikan secara sukarela (seperti
laporan arus kas). Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal
peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Sebuah laporan
keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan dengan pegawai berjumlah
300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan, menganalisis, dan melaporkan
masalah-masalah pelatihan, hubungan industri, kondisi kesehatan dan
keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya, dan banyak kondisi
tambahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya. Laporan ini
diwajibkan bagi perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok gabungan.
c.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan
Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini.
Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan
pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan
dasar hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Di
bawah ini akan diberikan sebuah contoh laporan keuangan dari perusahaan Prancis
yang terdaftar. Saint-Gobain, sebuah perusahaan produk materiel dan kontruksi
yang terdaftar di pasar modal Paris dan pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan
kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan gabungan dan terpisah.
Aset-aset berwujud
biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperolehkan,
tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya. Aset-aset
didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode
garis lurus atau saldo menurun. Tambahan depresiasi pajak juga kadang-kadang
ada, dalam kasus jumlah tambahan yang diambil ditunjukkan sebagai beban luar
biasa pada laporan laba rugi dan kredit bersesuaian sebagai pajak yang
berhubungan dengan provisi dalam ekuitas. Persediaan harus dihitung pada nilai
terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first
in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.
Contoh : Kebijakan Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan gabungan
Laporan keuangan
gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-cabangnya (bersama “Group”)
ini telah disusun sesuai dengan International Financial Reporting
Standards (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31 Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan perusahan induk
Laporan keuangan dari
Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts pada tahun 1999.
Biaya riset dan
pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam
keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan
haru diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang dipinjamkan tidak
dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran
diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang
diakui sebagai utang. Kemungkinan kerugian yang jumlahnya bisa ditentukan
dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak risiko dan ketidakpastian yang
bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses pengadilan,
restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya kesempatan
untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan perusahaan dan
pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang ditangguhkan dalam
laporan keuangan perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan dengan
perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai dengan 10%
modal awal.
Dengan adanya
beberapa pengecualian, aturan Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang
mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya.
Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan
tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. (Dalam
kedua kasus, laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan kapitalisasi
direkomendasikan, tapi menjadi pilihan). Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
dengan menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan
waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung
kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh digunakan dalam kondisi
tertentu. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi
ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode amortisasi
yang spesifik. Goodwill tidak diperlukan untuk uji penurunan
nilai. Gabungan proposional digunakan untuk usaha bersama dan metode ekuitas
digunakan untuk menghitung investasi dalam entitas non-gabungan di mana
pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata uang asing sesuai dengan IFRS,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
4.Inggris
Akuntansi di Inggris
berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap
kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi
masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian
profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan
dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth
dan Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses
penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi
Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat
ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan
kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi profesional dan
praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat Serikat, dan semua
bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria,
Singapura, dan Afrika Selatan.
a.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama
untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang
perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah diatur oleh
undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan
selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari format neraca
alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981
menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.
Pendapatan dan beban
disesuaikan dengan dasar akrual.
2.
Aset dan kewajiban
individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.
Prinsip konservatisme
(kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat
dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan
akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan
untuk entitas yang sedang dihitung.
Companies Act pada
tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan diubah pada
tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang ini
mengharuskan adanya penggabungan laporan keuangan. Enam dewan akuntansi di
Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative Committee of
Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk tahun 1970.
1.
The Institute of
Chartered Accountants in England and Wales
2.
The Institute of
Chartered Accountants in Ireland
3.
The Institute of
Chartered Accountants in Scotland
4.
The Association of
Chartered Certified Accountants
5.
The Chartered Institute
of Management Accountants
6.
The Chartered
Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan standar
Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsp akuntansi hingga
pada bentuk Accounting Standards Steering Committee tahun 1970, selanjutnya
berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC
meresmikan Statements on Standard Accounting Practice (SSAPs)
yang dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi, yang semuanya dapat memveto
standart tersebut. SSAPs lebih bersifat rekomendasi dan hanya memiliki sedikit
otoritas.
Dearing report, yang
dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan ketidakpuasan dengan penyusunan standar
yang ada. Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah Financial Reporting Council
(FRC) baru dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya: Accounting Standards Board
(ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent Issues Task
Force (UTTF), dan sebuah Financial Reporting Review Panel.
FRC menyusun
kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang anggotanya berasal
dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB memiliki wewenang
mengeluarkan standar akuntansi dan ASB mengeluarkan Financial Reporting
Standards (FRS) setelah mempertimbangkan komentar-komentar pada Discussion
Papers and Financial Reporting Explosure Drafts (FREDs). ASB dipandu
oleh Statement of Principles for Financial Reporting, sebuah
kerangka kerja konseptual untuk menyusun standar akuntansi. ASB juga membentuk
UITF untuk menanggapi masalah-masalah baru dan memberikan klarifikasi mengenai
standar akuntansi dan regulasi lainnya. Oleh karen itu harus menggunakan IFRS
dalam laporan keuangan gabungan mereka. Peran utama ASB lainnya adalah bermitra
dengan IASB dan penyusun standar lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang tahun
1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mematuhi
standar akuntansi. FRRP dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan bisa
menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai penyimpangan standar akuntansi.
Perusahaan-perusahaan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat
dengan keadaan tertentu mereka untuk memberikan sebuah tinjauan yang baik dan
benar, dan mereka harus meninjau kebijakan mereka secara teratur untuk
memastikan bahwa mereka tetaap berada di jalur yang benar.
b.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan
Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya
mencakup:
1.
Laporan direktur
2.
Akun laba dan rugi
serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan
laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan
akuntansi
6.
Catatan yang
direferensikan dalam laporan keuangan
7.
Laporan auditor
London Stock Exchange
mengahruskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyertakan laporan
sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga harus melaporkan
pendapatan dasar dan pendapatan per lembar saham dilusi. Keistimewaan lain
laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang
menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum perusahaan kecil dan
menengah diizinkan juntuk menyusun akun singkat dengan informasi minimum yang
telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari penyusunan laporan gabungan.
c.
Penghitungan
Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan
kepentingan di Amerika Serikat Serikat) sangat terbatas sehingga
hampir tidak pernah digunakan. Di bawah metode akuisisi, goodwill dihitung
sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar
dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan
untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat
akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode ekuitas
digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan
berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan
memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang independen
dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23 disejajarkan
dengan IFRS.
Aset-aset bisa
dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk
aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan
Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham)
dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada
FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman yang
menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi
dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan
kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan
rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian bersyarat
diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang tepat.
Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas yang
ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah
diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk
menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk
memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris
diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.
B.
Ringkasan
Perbedaan Sistem Akuntansi
IFRS
|
Amerika Serikat
|
Jepang
|
Prancis
|
Inggris
|
|
Kombinasi bisnis: pembelian/ penyatuan
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Keduanya
|
Pembelian*
|
Pembelian*
|
Goodwill
|
Kapitalisasi & pengujian
|
Kapitalisasi dan uji
penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi
dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi & amortisasi
|
Kapitalisasi & amortisasi***
|
Asosiasi
|
Metode Ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Valuasi Aset
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan & harga pasar
|
Beban Depresiasi
|
Dasar Ekonomi
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis pajak
|
Dasar Pajak
|
Dasar Ekonomi
|
Valuasi Persediaan LIFO
|
Tidak Diizinkan
|
Boleh
|
Boleh
|
Tidak Diizinkan
|
Tidak Diizinkan
|
Kemungkinan Rugi
|
Diakui
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui
|
Diakui
|
Pinjaman Dana
|
Dikapitalisasi
|
Di kapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Tidak di kapitalisasi
|
Di kapitalisasi
|
Pajak Tangguhan
|
Diakui
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Tidak Diakui
|
Diakui
|
Simpanan untuk Manipulasi Laba
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Digunakan
|
Sebagian
|
* Penyatuan juga
dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara luas
** Bisa juga
dimasukkan ke dalam simpanan
*** Non-amortisasi
diizinkan jika ditujukkan untuk tinjauan penurunan nilai secara berkala
KESIMPULAN
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali
termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan
keuangan. Susunan standarmerupakan
proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil
dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari
apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini. Dibanyak
negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah
atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada
jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih
banyak informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan
perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa
menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja
dalam sebuah negara, kita harus memperhatikan proses penyusunan standar
akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik
aktualnya. Audit menambahkan
kredibilitas pada laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA