MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN
Disusun Oleh :
Putri Citraningrum
27213001
4EB29
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan
pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya
keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu
akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan
pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain,
saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi
suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.
Pasar ekuitas semakin memiliki posisi penting dalam
perekonomian nasional dan investor perseorangan menjadi semakin aktif dalam
pasar tersebut. Akibatnya pengungkapan publik, perlindungan terhadap investor,
nilai pemegang saham dan bentuk tata kelola perisahaan (coorporate
governance) yang didorong oleh pasar saham semakin penting. Dengan
demikian meskipun praktik pengungkapan sangat berbeda – beda dari suatu negara
dengan negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan (konvergensi).
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang
semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai
pemegang saham yang meningkat. Kesejahteraan masayarakat negara dipengaruhi oleh
pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun
serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga
“Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan
masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik
keuangan maupun non-keuangan.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan pengungkapan?
2.
Bagaimana praktik
pelaporan dan pengungkapan?
3.
Bagaimana
pengungkapan pelaporan di negara-negara berkembang?
4.
Bagaimana
implikasinya bagi para pengguna laporan keuangan dan manajer?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
perkembangan pengungkapan.
2. Untuk mengetahui
praktik pelaporan dan pengungkapan.
3. Untuk mengetahui
pengungkapan pelaporan di negara-negara berkembang.
4. Untuk mengetahui
implikasinya bagi para pengguna laporan keuangan dan manajer.
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan
dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan
ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh
lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong
oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat,
Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan
kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak
pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor
institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini,
menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis,
Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih
tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara
tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan
dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan
aktivitas perusahaan.
B. Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki
dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan
saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi
Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang
mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal
dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang
bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya
kepada para investor.
Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban pengungkapan minimal jika mereka merasa pengungkapan semacam itu akan menurukan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik – praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan akan mengungkapkan lebih sedikit apabila meraka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak.
Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban pengungkapan minimal jika mereka merasa pengungkapan semacam itu akan menurukan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik – praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan akan mengungkapkan lebih sedikit apabila meraka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan
pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat
memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan
manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak
mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan
ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima
informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
C. Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi
informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan
kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu
negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris,
dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang
ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang
saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya,
yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam)
sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak
ada.
D. Tujuan Pengungkapan Akuntansi Dalam Pasar Ekuitas
Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi
merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para
penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk
pemanfaatan yang paling produktif.
Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang
sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif.
Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada modal eksternal
yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal
balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana
para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat
dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi
ketidakpastian, yaitu:
1. Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang
pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi
kepemilikan.
2. Karena adanya ketidakpastian
pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistic.
3. Para investor menggunakan
sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu
sekuritas.
4. Para investor menyukai tingkat
pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
5. Nilai sebuah sekuritas
berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan
terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Jadi, pengungkapan perusahaan
akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh
investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian
tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata
para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih
besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
E. Pengaruh Non-Keuangan
Yang terjadi saat ini terdapat kecenderungan yang
semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap public atas kebijakan-kebijakan
dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan negara-negara kecil cenderung
melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan
negara, dimana perusahaan multinasional mampu menciptakan standar kehidupan
umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas bisnis multinasional, seperti
strategi investasi langsung yang mempengaruhi nilai tukar valuta di luar
negeri.
Selain itu kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi
oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun
serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga
“Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan
masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik
keuangan maupun non-keuangan.
Upaya
PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi langsung luar negeri,
sebagai berikut:
1. Nilai batas investasi langsung
adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan lebih dari 10% saham biasa
atau hak suara yang efektif dalam manajemen.
2. Komposisi laba investasi
langsung adalah deviden, laba ditahan, dan hutang bunga.
3. Eliminasi capital gains/
losess adalah dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun losess
yang sudah/ belum realisasi.
4. Penagihan piutang dagang antar
perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun hutang jangka
panjang maupun pendek.
5. Prosedur konversi dimana
bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam valas harus
dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.
6. Pengukuran investasi langsung
harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan cadangan.
7. Estimasi ulang saham investasi
langsung dimana kepemilikan saham harus diestimasi ulang memakai replacement
cost bukan nilai buku.
F.
Tanggapan Koorperasi
Sejumlah perusahaan memandang permintaan diperluasnya
transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif, namun terdapat beberapa
perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan alasan:
1. Bersifat diskriminatif,
membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestic murni.
2. Prematur, karena tidak ada
kebutuhan yang nyata bagi pengungkapan yang disarankan.
3. Membutuhkan biaya.
Namun, peningkatan permintaan transparansi informasi
koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari berbagai pihak yang
berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan modal.
Sejumlah koorperasi sering mengalami keterlambatan
dalam pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan mengenai standar
pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC, OECD, EC, IASC,
ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus mengantisipasi
peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan tujuan memikat para
investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.
G. Peraturan Kewajiban-Kewajiban Pengungkapan
Sebagai landasan perlindungan investor, SEC AS, Menkeu
Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat peraturan pemerintah
membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan domestic maupun asing yang
mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa, dengan tujuan menjamin para
investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang memungkinkan untuk menilai
kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.
a. Kewajiban-Kewajiban SEC
Perdagangan sekuritas pada bursa terkelola diatur oleh
Securities Exchange Act (SEC). Perusahaan non-AS terkena peraturan dan
pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:
·
Perusahaan menerbitkan
sekuritas untuk penjualan perdana kepada public AS.
·
Perusahaan ingin
memperdagangkan sekuritas yang masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS.
·
Saham perusahaan
diperdagangkan diluar pasar terkelola AS tetapi perusahaan memiliki asset lebih
dari $ 1 juta, lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia, dan dari jumlah
tersebut 300 atau lebih berdiam di AS.
b.
Pengecualian utama
bagi koorperasi asing berhubungan dengan hal sebagai berikut:
·
Laporan keuangan
koorperasi non-AS harus memiliki kandungan informasi yang sama dengan laporan
keuangan koorperasi domestik kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai
variasi yang signifikan dari GAAP AS dan Regulation S-X.
·
Kecuali kalau
rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS diwajibkan, hanya informasi pendapatan per
lini bisnis atau segmen geografis perlu diungkapkan.
·
Pemberian gaji kepada
direktur perusahaan non-AS tidak perlu diungkapkan.
·
Pengungkapan transaksi
material perusahaan diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hukum negara asal atau telah diinformasikan sebelumnya.
·
Pengungkapan yang
diwajibkan oleh GAAP AS tetapi tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak
perlu diberikan, kecuali informasi tersebut signifikan.
Perusahaan non-AS yang telah terdaftar dalam bursa
nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC dalam 6 bulan dari tahun
fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5 juta dan lebih
dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan pengecualian kurang dari 300
orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan untuk:
§
disebarluaskan pada
public negara asalnya
§
disampaikan pada bursa
tempat dimana sekuritasnya diperdagangkan
§
didistribusikan kepada
pemegang sahamnya
H. Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba
per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1)
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan
Informasi yang melihat masa depan yang mencakup:
a) Ramalan pendapatan,laba rugi,
laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keunagan lainnya.
b) Informasi prospektif mengenai
kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila
dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiscal, dan proyeksi jumlah.
c) Laporan rencana manajemen dan
tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan
pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih
sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua
perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat.
Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba
dan penjualan.
2)
Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai
hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah
meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang
ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3)
Laporan arus kas dan
arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat,
Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan
arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di Negara-negara
seperti jepang dan cina mencerminkan semakin pentingnya perhatian oleh para
analis dan para pengguna laporan keuanganterhadap imformasi arus kas.
4)
Pengungkapan tanggung
jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah,
kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama
menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi
perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam
kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak.
Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan
masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5)
Pengungkapan khusus
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan
keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan. Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
a. “Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan
ke dalam mata uang nondomestic.
b. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara
terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi.
c. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai
perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan
utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan
seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga,
beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi
yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau
GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua
prinsip akuntansi.
I.
Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat
internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan –
tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham,
anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan
kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan
peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis. Amerika
serikat, Inggris, dan Australia merupakan contoh dari sejumlah Negara yang
mengharuskan perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya untuk
membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara khusus dalam laporan
tahunannya.
J.
Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai
saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan
sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language –
XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini
dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan
keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu
lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati
manfaatnya.
K. Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di
negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel
dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh,
pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen
yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di
tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara
pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan
keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan
pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan
pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan
pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan
perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi
mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar
berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini
dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya
pengawasan dan penegakan aturan.
L. Implikasi Bagi Para Pengguna Lapoaran Keuangan dan Para Manajer
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus
sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib,
tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia.
Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah
harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan
dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih
banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis
keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh
keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan
yang ketat.
PENUTUP
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Pengungkapan
adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna
yang diharapkan seperti apa yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa, dan
kepada siapa. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber
keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi tingkat pembangunan ekonomi,
tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Adapun konsep-konsep dalam
pengungkapan yaitu pengungkapan cukup, pengungkapan wajar dan pengungkapan
penuh.
Manajer
memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan
saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Badan Standar Akuntansi Keuangan
(FASB) menjelaskan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan
meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Aturan pengungkapan sangat berbeda diseluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan
perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar
aktiva dan kewajiban keuangan, dan laba per saham. Pengungkapan laporan
tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar